Tawassul

“Lepas maghrib, aku berdoa, bertawassul.

Tapi tidak ada kata yang keluar, hanya air mata dan lirih.

Tidak ada amal baik yang bisa kuingat”

-Bandung, 23 Maret 2015-

**

Tentang tawassul, berdoa dengan amal shaleh

Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,’Pernah terjadi pada masa dahulu sebelum kamu. Tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam didalam sebuah goa. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada didalam goa itu jatuhlah sebuah batu besar dari atas bukit dan menutupi pintu goa itu hingga mereka tidak dapat keluar. Baca lebih lanjut

Old Twit – Kumpulan #sajakpagi

Malam-malam di bulan ramadhan, sayang bila tidak dihidupkan. Tapi alih-alih khusuk ibadah si saya malah khusuk di depan laptop. Memang internet itu adalah jendela dunia dan bisa juga mengalihkan dunia. Jadi susah berpaling.

Baca berita ini itu. Buka tab sana sini. Lalu ketemulah berbagai hal yang tidak dicari. Karena sebenarnya memang tidak ada hal khusus yang dicari.

Salah satu yang ketemu meski tidak dicari oleh si saya malam ini adalah hal yang menyebabkan saya posting tulisan ini. Yaitu laman web http://www.allmytweets.net yang tagline-nya View all your tweets on one page. Lalu saya coba. Lumayan hasilnya dari 5000-an twit saya, kira-kira 3000-an terekap.

Lalu agar ada hasilnya setelah mencoba, saya coba ctrl+f alias search tanda pagar (#) pada halaman tersebut. Ternyata salah satu hal yang konsisten saya twit dalam tiga tahun terakhir adalah #sajakpagi.

Jadilah sajak-sajak pagi -walau tidak selalu pagi- yang saya pos di twitter saya pos ulang di blog ini -daripada sepi-. Meski kalau dibaca lagi, sudah agak-agak lupa maksud dan tujuannya metwit itu.

Berikut Kumpulan #sajakpagi : Baca lebih lanjut

Kemenangan Indonesia

Kemenangan Indonesia

Dimana Sang Saka?
Malah warna warni yang berkibar.
Kemana persatuan?
Malah perbedaan yang diangkat.

Saling serang, saling tikam.
Padahal katanya kita semua bersaudara.
Beri janji, tanpa bukti.
Padahal katanya kerja nyata.

Ada yang sudah deadline,
Jadi bilangnya kalau bukan sekarang kapan again.
Ada yang merasa bersih,
Tapi sebenarnya hanya sok suci.

Ada yang punya tivi sinetron,
Malah pindah karena ga diajak jadi calon.
Ada juga yang merasa hebat dapat mandat,
Awas Bung.. Hati-hati kualat..

Ingat selalu kawan..
Janji melahirkan harapan.

Meski kami rakyat sudah biasa kecewa,
Meski dikhianati sakit memang,
Tapi aku rapopo..
Kami tidak mau berhenti berharap..
Kami besok tetap mau memilihmu..

Namun ingatlah kawan..
Bukan untuk kemenangan partaimu.
Bukan untuk kemenangan capresmu.
Tapi untuk kemenangan rakyat.
Kemenangan Indonesia.

***
Dini hari tadi, 8 April 2014

#satir #antigolput

Bedakan!

Bedakan benci politik dan benci orang-orang bodoh yang sekarang berpolitik.

Kalau benci orang2 bodoh yang sekarang sedang berpolitik, anda punya kesempatan untuk menggantinya 9 April nanti (tepat sebulan lagi). Ganti mereka agar lembaga negara diisi dengan orang2 yang lebih pintar dan bersih.

Kalau benci politik berarti anda yang bodoh.

buta politik

sumber : dari status fb sy sendiri

Four Ingredients of a Good Enterprise

Four Ingredients of a Good Enterprise :

Levi Strauss & Company thoughtfully tied its core values to its history and experience with an explicit assumption that business can drive profits through principles and that the company’s values give it a competitive advantage.

The following passage from its “Vision and Values” statement appears on the company’s website derive from 240 years of experiences as an Enterprise :

First : “Empathy – walking in other people’s shoes
Empathy begins with paying close attention to the world around us. We listen and respond to the needs of our customers, employees, and other stakeholders.

Second : Originality – being authentic and innovative
The pioneering spirit that started in 1873 with the very first pair of blue jeans still permeates all aspects of our business. Through innovative products and practices, we break the mold. Baca lebih lanjut

Tinggi hati mendahului kehancuran

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja. Ia mengangkuti air dengan ember & menyikat lantai rumahnya keras-keras.
Pria itu bertanya,
“Apa yg sedang Anda lakukan?”
Sang Guru menjawab,
“Tadi saya kedatangan serombongan tamu yg meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yg bermanfaat bagi mereka.
Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yg hebat.
Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Sombong adalah penyakit yg sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat pertama, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, & lebih terhormat daripada orang lain. Baca lebih lanjut

The End Is Another Begining

Tahun baru 2014 sudah berjalan hampir satu minggu. 2013 makin tertinggal sedikit demi sedikit. Tapi apa sih sebenarnya yang berganti di tahun baru? Selain kalender yang mesti diganti, kehidupan rasanya berjalan seperti sediakala, tidak tiba-tiba berubah dalam 1 malam seperti keajaiban dalam film-film Disney.

Lalu apa yang dirayakan pada malam tahun baru itu? Apa banyaknya prestasi yang diperoleh ditahun 2013. Tidak juga. Rasanya yang paling benar adalah harapan akan kehidupan yang lebih baik, harapan akan hidup baru. Makanya berbondong-bondong orang membuat target-target dan resolusi-resolusi.

Tidak mesti tahun baru. Memulai hidup baru tidak perlu menunggu tahun baru. Proses tranformasi terjadi setiap hari. Ketika tahun berganti baru, maka hiduplah di hari ini, ucapkan selamat tinggal pada masa lalu, dan terima apapun yang telah terjadi. Hadapi hari dengan semangat baru, semangat perubahan.

Hidup tak akan maju ketika kita masih terperangkap di masa lalu. Kecuali anda seorang sejarawan yang memang menjalani kehidupan dan mencari penghidupan dengan melihat ke masa lalu. Melihat kebelakang melalui spion waktu mengendarai mobil juga tidak boleh terus-menerus, lihatlah ke depan.

Bila masih ada luka, rasa sakit, rasa salah, rasa tidak puas, Let it go. Maafkanlah. Ikhlaskanlah. Berterimakasihlah pada Tuhan atas pengalaman apapun yang terjadi, karena ada masa lalu, maka kita ada hari ini.

-entah ngomong apa, yang penting- Selamat tahun baru 2014, Selamat bertransformasi jadi lebih baik.