Hantu dan Kemiskinan

Gambaran kemiskinan disuatu negara dapat dilihat dari pendapatan perkapita

masyarakatnya dan gambaran setelah kematiannya (Hantu), berikut

perbandingannya :

1. Eropa & Amerika : Drakula

Spesifikasi

– Jas hitam dan setelannya, berdasi dan berpenampilan rapih dan elegan

– Tempat tinggal kastil megah atau rumah mewah

– Bermobil mewah

– Berpendidikan tinggi

(Lihat Film Twilight) Baca lebih lanjut

Nasruddin dan Profesor

Pada suatu hari, seorang profesor berkunjung ke Desa Hortu. Profesor itu sangat terkenal di seluruh negeri. Konon, ia menguasai berbagai ilmu dengan sempurna. Namun, Nasruddin meragukan hal itu. Dia pun ingin menguji kehebatan sang Profesor.

Ditemuinya Profesor itu, katanya, “Tuan Profesor, saya akan mengajukan satu pertanyaan kepada Tuan. Kalau Tuan tidak bisa menjawab, Tuan harus membayar saya sepuluh dirham. Kemudian Tuan boleh mengajukan satu pertanyaan kepada saya. Kalau saya tidak bisa menjawab, saya akan membayar Tuan satu dirham. Syarat itu cukup adil, mengingat Tuan adalah seorang yang terpelajar dan ahli dalam berbagai hal, sedangkan pendidikan saya tidak setinggi Tuan”.

Sang Profesor berpikir sejenak, lalu menyetujui usulan itu. Nasruddin tersenyum lalu mengajukan pertanyaannya, “Makhluk apakah yang memiliki tiga kaki?”.

Kembali sang Profesor berpikir, kali ini agak lama. Akhirnya dia menyerah. Katanya, “Aku tidak tahu”. Lalu, ia memberi uang sepuluh dirham kepada Nasruddin. Orang-orang yang berkerumun menonton “pertandingan” itu pun ikut berpikir, namun mereka tidak bisa menemukan jawabannya.

Selanjutnya Profesor itu balik bertanya, “Nah, sekarang giliranku bertanya. Makhluk apa yang berkaki tiga?”

“Saya pun tidak tahu, Profesor,” kata Nasruddin sambil menyerahkan kembali uang satu dirham, sedangkan yang sembilan dirham sisanya dia masukkan ke kantong bajunya”.

Contoh Pejabat Anti-Korupsi

Setelah proyek milyaran selesai, seorang direktur departemen kedatangan tamu konsultan merangkap kontraktor.

Konsultan: “Pak, ada hadiah dari kami untuk bapak. Saya parkir dibawah Toyota Innova.”

Direktur : “Anda mau menyuap saya? ini apa-apaan? tender dah kelar kok.
jangan gitu ya, bahaya tau haree genee ngasih-ngasih hadiah.”

Konsultan: “Tolonglah pak diterima. kalau gak, saya dianggap gagal
membina relasi oleh komisaris.”

Direktor: “Ah, jangan gitu dong. saya gak sudi!!”

Konsultan (mikir ): “Gini aja, pak. gimana kalau bapak beli saja
mobilnya…”

Direktur: “Mana saya ada uang beli mobil mahal gitu!!”

Konsultan menelpon komisaris..

Konsultan: “Saya ada solusi, Pak. bapak beli mobilnya dg harga
rp.10.000,- saja.”

Direktur: “Bener ya? OK, saya mau. jadi ini bukan suap. pake kwitansi
ya..”

Konsultan: “Tentu, Pak..”

Konsultan menyiapkan dan menyerahkan kwitansi. Direktur membayar dengan uang 50 ribuan. mereka pun bersalaman.

Konsultan (sambil membuka dompet ): “Oh, maaf Pak. ini kembaliannya
Rp.40.000,-. ”

Direktur: “Gak usah pakai kembalian segala. tolong kirim 4 mobil lagi
kerumah saya ya…”

Konsultan : @#$%^&**