Pada suatu hari, seorang profesor berkunjung ke Desa Hortu. Profesor itu sangat terkenal di seluruh negeri. Konon, ia menguasai berbagai ilmu dengan sempurna. Namun, Nasruddin meragukan hal itu. Dia pun ingin menguji kehebatan sang Profesor.
Ditemuinya Profesor itu, katanya, “Tuan Profesor, saya akan mengajukan satu pertanyaan kepada Tuan. Kalau Tuan tidak bisa menjawab, Tuan harus membayar saya sepuluh dirham. Kemudian Tuan boleh mengajukan satu pertanyaan kepada saya. Kalau saya tidak bisa menjawab, saya akan membayar Tuan satu dirham. Syarat itu cukup adil, mengingat Tuan adalah seorang yang terpelajar dan ahli dalam berbagai hal, sedangkan pendidikan saya tidak setinggi Tuan”.
Sang Profesor berpikir sejenak, lalu menyetujui usulan itu. Nasruddin tersenyum lalu mengajukan pertanyaannya, “Makhluk apakah yang memiliki tiga kaki?”.
Kembali sang Profesor berpikir, kali ini agak lama. Akhirnya dia menyerah. Katanya, “Aku tidak tahu”. Lalu, ia memberi uang sepuluh dirham kepada Nasruddin. Orang-orang yang berkerumun menonton “pertandingan” itu pun ikut berpikir, namun mereka tidak bisa menemukan jawabannya.
Selanjutnya Profesor itu balik bertanya, “Nah, sekarang giliranku bertanya. Makhluk apa yang berkaki tiga?”
“Saya pun tidak tahu, Profesor,” kata Nasruddin sambil menyerahkan kembali uang satu dirham, sedangkan yang sembilan dirham sisanya dia masukkan ke kantong bajunya”.